Seperti Ini Cara Mempererat Hubungan Ibu dan Anak Perempuan
Membina hubungan baik antara ibu dan anak perempuan memang punya tantangannya tersendiri. Hal ini karena ada banyak faktor yang bisa menyebabkan retaknya hubungan ini. Lantas, bagaimana cara tepat supaya hubungan ibu dan anak perempuan semakin erat?
Sebuah penelitian menyatakan bahwa ibu dan anak perempuan memiliki korelasi dalam berpikir dan mengatur emosi. Berkat korelasi ini, hubungan antara ibu dan anak perempuan bisa menjadi begitu dekat atau justru sangat berjarak.
Banyak hal yang bisa membuat hubungan ibu dan anak perempuan menjadi renggang, seperti kesibukan, ketidakterbukaan, sifat terlalu mengontrol, kurangnya kontak fisik, atau kurangnya empati. Jika tidak disikapi dengan bijaksana, hal-hal tersebut bisa mengarah ke hubungan yang toxic.
Cara untuk Ibu Mempererat Hubungan dengan Anak Perempuan
Supaya hubungan Bunda dan anak perempuan Bunda tetap baik dan kalian bisa menjadi teman curhat yang mengasyikan, berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Bunda lakukan:
1. Mencoba berpikir terbuka
Bun, coba deh mulai melihat sesuatu dari berbagai sisi. Pahami bahwa kebutuhan anak perempuan Bunda mungkin akan sedikit berbeda dengan Bunda saat sesusianya dulu. Jadi, jangan membanding-bandingkannya, ya. Hindari juga menaruh harapan terlalu tinggi yang bisa memberatkannya.
2. Menjadi pendengar yang baik
Menyimak cerita anak merupakan wujud empati, lho. Jadilah pendengar yang baik untuk putri Bunda. Tunjukkan juga sikap antusias Bunda pada ceritanya dengan tidak sibuk sendiri, menatap matanya, dan memegang erat tangannya saat bercerita.
3. Menerima masukan dari anak
Sudah menjadi tugas orang tua untuk mendidik dan membimbing anaknya. Namun, ini bukan berarti orang tua malah tutup telinga dengan perkataan anak. Sebaiknya, jika putri Bunda berbagi pengetahuan atau menyampaikan pendapatnya, cobalah menghargai, mendengarkan, dan mempertimbangkannya, ya.
4. Memberi anak "ruang"
Jangan mengekang anak perempuan Bunda terus-menerus. Ia juga perlu waktu untuk me time dan melakukan aktivitas yang disukainya. Berikan juga kesempatan untuk ia menyelesaikan masalahnya sendiri. Percaya deh, putri Bunda bisa melakukannya, kok.