Mengasuh di Era Digital: Tantangan dan Solusi bagi Orang Tua Masa Kini

Di era serba digital ini, pengasuhan anak mengalami perubahan besar. Internet, gawai, media sosial, dan berbagai aplikasi telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari anak. Di satu sisi, teknologi membawa manfaat seperti kemudahan belajar dan akses informasi. Namun di sisi lain, muncul tantangan baru yang harus dihadapi oleh para orang tua.

Salah satu tantangan utama adalah bagaimana menjaga anak dari paparan konten negatif, seperti kekerasan, hoaks, atau perilaku konsumtif yang berlebihan. Anak-anak yang belum matang secara emosional sering kali belum mampu menyaring informasi dengan bijak. Di sinilah peran orang tua menjadi sangat penting, bukan hanya sebagai pengawas, tetapi juga sebagai pendamping dan teman belajar.

Tantangan lain adalah berkurangnya komunikasi langsung antara orang tua dan anak. Gawai sering kali menyita waktu kebersamaan keluarga. Alih-alih berbincang sebelum tidur, banyak anak dan orang tua sibuk dengan layar masing-masing. Jika dibiarkan, hubungan emosional dalam keluarga bisa melemah.

Lalu, bagaimana solusinya?

Mengasuh di era digital butuh pendekatan baru yang adaptif dan penuh empati. Orang tua perlu memahami dunia digital anak, bukan menjauhi atau sepenuhnya melarang. Misalnya, bermain game bersama anak, berdiskusi tentang tontonan mereka, atau menonton konten edukatif sebagai aktivitas keluarga. Dengan begitu, orang tua tidak hanya memahami, tetapi juga bisa menyisipkan nilai-nilai positif secara alami.

Selain itu, penting bagi orang tua untuk menetapkan aturan yang jelas dan konsisten tentang penggunaan gawai. Jadwal waktu layar, konten yang boleh diakses, serta aktivitas offline seperti membaca buku, bermain di luar rumah, atau melakukan hobi bersama tetap perlu didorong agar anak memiliki kehidupan yang seimbang.

Penguatan kapasitas orang tua juga menjadi kunci. Mengasuh bukan kemampuan yang otomatis dimiliki, tapi harus terus dipelajari.

Harapannya, dengan dukungan edukasi dan pendekatan yang setara, orang tua masa kini mampu mengasuh anak-anak digital dengan cinta, bijak, dan tangguh. Karena teknologi seharusnya bukan ancaman bagi keluarga, melainkan alat yang memperkuat hubungan antara orang tua dan anak—jika digunakan dengan penuh kesadaran.