Mengasuh Anak di Era Multitasking: Menyeimbangkan Karier dan Keluarga
Di era modern saat ini, banyak orang tua dihadapkan pada tuntutan ganda: bekerja secara produktif sekaligus menjadi pengasuh utama bagi anak. Fenomena ini sering disebut sebagai era multitasking, di mana orang tua harus mampu menjalankan berbagai peran dalam waktu yang hampir bersamaan. Tantangan ini bukanlah hal yang mudah, terutama ketika beban pekerjaan dan tanggung jawab rumah tangga saling bersinggungan.
Lalu, bagaimana cara menyeimbangkan karier dan keluarga agar anak tetap mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang cukup? Berikut beberapa hal yang dapat menjadi solusi.
1. Prioritaskan Waktu Berkualitas
Salah satu kesalahan umum dalam pengasuhan di era multitasking adalah orang tua merasa sudah cukup hadir secara fisik, padahal keterlibatan emosional sangat minim. Luangkan waktu khusus setiap hari, meskipun hanya 15–30 menit, untuk berinteraksi dengan anak tanpa gangguan gawai atau pekerjaan. Kegiatan sederhana seperti makan bersama, membaca buku cerita, atau mendengarkan cerita anak tentang harinya dapat memberikan dampak besar pada kedekatan emosional.
2. Atur Jadwal Secara Bijak
Membuat jadwal yang realistis adalah langkah penting untuk menjaga keseimbangan. Tentukan batasan yang jelas antara waktu kerja dan waktu keluarga. Jika memungkinkan, komunikasikan kebutuhan ini kepada atasan atau rekan kerja agar tidak terjadi benturan yang mengganggu peran Anda sebagai orang tua.
3. Manfaatkan Teknologi Secara Positif
Teknologi sering dianggap sebagai penghalang interaksi keluarga, tetapi sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk mendukung peran pengasuhan. Misalnya, menggunakan panggilan video saat sedang dinas luar kota, mengirim pesan penyemangat, atau memanfaatkan aplikasi manajemen jadwal keluarga. Namun, tetap batasi penggunaan gawai agar tidak mengurangi interaksi langsung.
4. Berbagi Peran dengan Pasangan
Pengasuhan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya salah satu pihak. Diskusikan pembagian tugas secara terbuka agar tidak ada pihak yang merasa terbebani. Dengan kerja sama yang baik, baik karier maupun keluarga dapat berjalan seimbang tanpa mengorbankan kebutuhan anak.
5. Jaga Kesehatan Mental dan Fisik
Orang tua yang sehat secara fisik dan emosional akan lebih siap menghadapi tantangan pengasuhan. Istirahat yang cukup, pola makan sehat, serta aktivitas relaksasi seperti olahraga atau meditasi dapat membantu menjaga energi dan emosi tetap stabil.
Mengasuh anak di era multitasking memang menantang, tetapi bukan berarti tidak bisa dilakukan. Kuncinya adalah manajemen waktu, komunikasi yang baik, serta komitmen untuk selalu memberikan ruang bagi anak dalam kehidupan sehari-hari. Ingatlah, keberhasilan dalam karier akan lebih bermakna jika diiringi dengan kebahagiaan dan perkembangan anak yang optimal.
Referensi
- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). (2023). Panduan Pengasuhan Anak Berbasis Keluarga. Jakarta: BKKBN.
- American Psychological Association (APA). (2022). Managing Work and Family Stress. Diakses dari www.apa.org.
- Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI. (2024). Pedoman Pengasuhan Positif untuk Orang Tua di Era Digital. Jakarta: Kemen PPPA.