Manfaat olahraga untuk fisik anak

Olahraga kerap disebut-sebut dapat mencegah obesitas, osteoporosis (pengeroposan tulang), penyakit jantung, dan berbagai manfaat lainnya. Gerakan olahraga juga mengajarkan anak tentang permainan dan belajar interaksi dengan pelatih dan kerja sama tim. Lebih jelasnya, berikut manfaat olahraga untuk kesehatan fisik anak.

1.Meningkatkan kekuatan tulang dan otot

Memiliki tulang yang kuat dan sehat adalah awal yang baik untuk kesehatan anak. Sebab di masa kanak-kanak, memang masa pertumbuhan bagi si kecil.  Selain asupan makanan yang kaya kalsium, vitamin D, dan fosfor, ayah dan ibu juga bisa membiasakan anak untuk olahraga. Mengutip dari Kids Health, olahraga, seperti berjalan, berlari, melompat, dan memanjat memiliki manfaat untuk kesehatan tulang anak. Pasalnya, aktivitas tersebut menahan beban tubuh menggunakan otot-otot tangan dan kaki. Beban tersebut juga dapat memberi tekanan pada tulang anak sehingga membuatnya lebih kuat.

2. Melatih koordinasi

Salah satu cara melatih koordinasi dan perkembangan motorik anak adalah dengan olahraga, baik motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar yaitu gerakan yang melibatkan otot besar, seperti kaki, lengan, dan seluruh tubuh. Gerakan olahraga yang melatih motorik kasar seperti bermain sepeda, merangkak, dan bermain bola. Saat anak bermain bola, tangan, kaki, mata, dan otaknya saling berkoordinasi untuk menangkap dan menendang. Koordinasi yang baik sangat penting agar anak fokus terhadap sesuatu yang sedang ia kerjakan.

3. Menurunkan risiko obesitas

Mengutip dari European Childhood Obesity Group (ECOG), melakukan aktivitas fisik adalah tujuan utama dari program pengobatan obesitas pada anak. Olahraga fisik memiliki manfaat untuk anak obesitas dalam mengeluarkan energi, mengontrol nafsu makan, dan meningkatkan massa tubuh tanpa lemak. Aktivitas fisik juga meningkatkan metabolisme tubuh anak sehingga menjadi lebih sehat.

4. Menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol

Tekanan darah tinggi tidak hanya terjadi pada orang dewasa tetapi juga anak-anak. Data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kasus hipertensi pada anak di Indonesia adalah 1-2 persen. Anak masuk kategori hipertensi ketika tekanan darahnya berada di atas persentil 95 berdasarkan usia, jenis kelamin, dan tinggi badan. Saat menjalani pengobatan, dokter akan menyarankan ayah dan ibu untuk mengajak anak olahraga ringan. Mengutip dari Kids Health, biasakan anak olahraga 30-60 menit, 3 kali seminggu. Namun, untuk anak yang memiliki hipertensi parah, hindari olahraga angkat berat. Ayah dan ibu bisa mengajaknya jalan santai sekitar rumah saat pagi atau sore hari sambil menghirup udara segar.

5. Menurunkan risiko diabetes

Saat berolahraga, otot membutuhkan banyak energi sehingga tubuh melepaskan banyak gula atau glukosa. Untuk anak yang memiliki diabetes, olahraga memiliki manfaat untuk membuat insulin bekerja lebih baik dalam tubuh. Saat insulin bekerja dengan baik, kadar gula darah anak akan stabil sehingga kondisinya lebih sehat.