Melatih anak tidur sendiri memang tidak mudah. Mungkin dibutuhkan waktu berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan, hingga akhirnya anak terbiasa tidur sendiri di kamarnya. Meskipun terasa sulit, hal ini tetap harus dilakukan demi melatih kemandirian dan kedewasaan anak. Kebanyakan orang tua memilih untuk tidur bersama bayinya dalam satu kamar sejak lahir. Alasannya, agar mereka selalu siap siaga menjaga dan menyusui sang buah hati di malam hari. Namun, kebiasaan ini bisa terbawa hingga anak cukup besar. Hal ini tentunya tidak baik bagi anak maupun orang tua. Seiring bertambahnya usia, anak mau tidak mau perlu diajarkan untuk mandiri. Orang tua pun tentunya memerlukan waktu berdua tanpa adanya anak. Oleh karena itu, melatih anak tidur sendiri perlu dimulai sejak dini, bahkan sejak usia 6 bulan.
Berbagai Cara Melatih Anak Tidur Sendiri
Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan dalam melatih anak tidur sendiri di kamarnya:
1. Biasakan untuk tidak berbagi tempat tidur
Di usia 1–4 bulan, anak harus tidur di kasur yang terpisah dengan Anda untuk menurunkan risiko terjadinya kematian mendadak (SIDS). Namun setelah itu pun, anak perlu dibiasakan untuk memiliki kasur sendiri atau bahkan kamar sendiri, menggunakan metode Ferber. Selain untuk melatih kemandiriannya, perilaku ini penting untuk diterapkan guna membangun pola tidur yang sehat pada anak.
2. Ajarkan anak tidur siang di kamarnya
Ketika anak sudah memiliki kamarnya sendiri, sering-seringlah mengajak anak bermain di kamarnya sekaligus mengajarinya tidur siang sendirian. Siang hari bagus dijadikan waktu untuk berlatih tidur seorang diri karena cenderung tidak lebih menakutkan daripada malam hari yang gelap.
3. Jelaskan pada anak tentang manfaat tidur sendiri
Biasanya anak akan menangis saat ditinggal tidur sendirian di kamarnya. Hal ini sangat wajar di awal-awal latihan, tetapi Anda harus bisa menjelaskan manfaat tidur di kamar sendiri. Katakan bahwa ia bisa tidur dengan lebih nyaman dan bangun lebih segar. Jika ia merasa Anda jahat atau tega kepadanya, katakan bahwa Anda perlu melakukan ini demi kesehatan dan pertumbuhannya.
4. Kurangi kehadiran Anda di kamar tidurnya
Menemani anak sebelum tidur di kamarnya boleh-boleh saja, asalkan jangan terlalu lama, apalagi sampai menemaninya hingga ia tertidur. Cukup temani anak dalam waktu yang singkat agar ia terbiasa tidur sendiri di kamarnya tanpa keberadaan sosok orang tuanya.
5. Lakukan secara konsisten
Jika buah hati kerap menyelinap dan merayu Anda untuk tidur bersama, usahakan untuk mengabaikannya. Jangan malas untuk mengantarnya kembali ke kamar tidurnya agar ia memahaminya. Minggu pertama memang masa yang sulit. Namun, jika dilakukan secara konsisten setiap hari, anak akan berani tidur sendiri dalam waktu 2–3 minggu. Jadi, selalu konsisten melatih anak tidur sendiri hingga ia merasa nyaman berada di kamarnya.
Tips agar Anak Betah Tidur Sendiri
Ketika anak sudah memiliki keinginan untuk tidur sendiri, saat itulah kamar anak akan mulai efektif digunakan. Langkah-langkah berikut bisa Anda coba untuk membantu anak merasa betah dan nyaman tidur sendiri, misalnya:
- Berikan dekorasi yang disukai anak di kamarnya. Bila perlu, ajak ia untuk memilih barang-barang atau hiasan di kamarnya.
- Berikan perlengkapan yang bisa membuat anak tidur dengan nyaman, seperti selimut, guling, atau boneka
- Di malam saat anak pertama kali menjajal kamar tidurnya, temanilah ia sambil membacakan dongeng atau sekadar mengobrol.
- Biasakan untuk mematikan lampu saat ia tertidur atau gunakan lampu tidur dengan warna yang ia sukai dan cahaya yang redup.
- Berikanlah sebuah hadiah sebagai bentuk penghargaan, sehingga anak selalu merasa betah dan nyaman tidur sendiri di kamarnya.
Sebenarnya, tidak ada patokan umur kapan seorang anak harus tidur di kamarnya sendiri. Saat baru lahir pun sebenarnya pemisahan kamar sudah bisa dilakukan. Makin dini dilakukan, makin mudah pula Anda mengajari anak untuk tidur di kamarnya. Kebanyakan orang tua kesulitan melatih anaknya karena sudah terbiasa tidur dengan ditemani. Jika kebiasaan itu sudah terlanjur terjadi, Anda harus ekstra sabar dalam melatih nya. Jika Anda merasa anak tidak mengalami perkembangan untuk tidur sendiri, selalu menangis atau mengeluh, merasa tertekan untuk tidur, atau bahkan jadi kekurangan tidur, sebaiknya konsultasikan kondisinya ke dokter agar dapat diketahui penyebabnya dan diberikan penanganan yang sesuai.