Pernahkah kamu bertemu dengan orang sering melemparkan gurauan bernada seksual? Beberapa orang tertentu biasanya suka melemparkan gurauan yang bernada seksual untuk mencairkan suasana atau sekadar untuk bergurau. Namun, tahukah kamu bahwa gurauan bernada seksual sudah termasuk bentuk kekerasan seksual secara verbal.
Apa Itu Kekerasan Seksual?
Menurut Komnas Perempuan, kekerasan seksual merujuk pada tindakan bernuansa seksual yang disampaikan, baik melalui kontak fisik maupun non fisik yang sasarannya adalah bagian tubuh atau seksualitas seseorang. Jadi, kekerasan seksual tidak hanya bisa dilakukan secara fisik, tetapi bisa juga secara non fisik atau disebut juga pelecehan verbal.
Kekerasan seksual secara verbal seringkali tidak disadari oleh korbannya, karena ini bukan merupakan tindakan fisik. Aksi pelecehan ini lebih menyerang dan melukai harga diri serta dapat memberikan rasa malu dan trauma yang luar biasa.
Lebih parahnya, tindakan yang awalnya hanya sebatas ucapan ini juga dapat mendorong pelakunya untuk bertindak lebih jauh. Hal ini terjadi karena korban biasanya tidak menyadari ucapan tersebut merupakan bagian dari pelecehan seksual, melainkan hanya dianggap sebagai candaan semata saja. Tanggapan korban yang biasa saja ini yang malah semakin mengundang niatan yang buruk dari pelaku.
Oleh karena itu, sangat penting agar kamu menyadari mana gurauan yang sudah termasuk pelecehan seksual. Kabar baiknya, jenis gurauan yang merujuk pada konteks kekerasan seksual bisa kamu kenali. Dengan begini, kamu bisa bertindak lebih cepat agar gurauan yang awalnya dianggap sepele ini tidak semakin parah.
Ciri – Ciri Gurauan yang Mengarah pada Kekerasan Seksual
Gurauan yang sudah termasuk dalam pelecehan seksual adalah gurauan yang mengandung unsur seperti:
Catcalling
Catcalling menjadi fenomena yang sering terjadi di sekitar masyarakat. Banyak masyarakat yang masih belum paham bahwa aksi ini adalah tindakan yang salah.
Menggoda, bercanda, ataupun menanyakan hal-hal bersifat seksual yang tidak diinginkan akan membuat lawan bicara tidak nyaman. Contohnya:
- “Habis keramas, nih? Semalem main apa, nih?”
- “Habis digarap berapa kali sama suami? Capek banget pasti.”
Lelucon yang Merendahkan
Lelucon yang mengarah pada tindakan merendahkan jenis kelamin tertentu juga bisa menyinggung. Tindakan ini bahkan bisa merujuk pada seksisme. Contohnya:
- “Laki-laki kok lemah, laki-laki harusnya kuat dan tahan banting!”.
- “Perempuan baiknya di rumah saja, masak, mencuci, sama bersih-bersih, tidak perlu kerja kantoran.”
Candaan yang Menghina Seksualitas
Isu tentang orientasi seksual baru-baru ini menjadi hal yang sensitif di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, candaan yang bertujuan untuk menghina seksualitas seseorang dapat merujuk pada pelecehan seksual. Sebab, tindakan tersebut dapat membuat korban merasa terganggu dan tidak nyaman.
Candaan Seksual Tentang Fisik Atau Penampilan
Tentunya, candaan yang bersifat menghina fisik atau penampilan seseorang merupakan tindakan yang tidak bisa dibenarkan. Tindakan ini akan menyebabkan korban malu dan tidak percaya diri sehingga ini akan sangat merugikan dirinya.
Mirisnya, fenomena ini masih sering terjadi di lingkungan formal seperti sekolah dan perkantoran. Contohnya “Coba kamu diet! Lihat badan kamu sudah membesar!”.
Mengirim Lelucon atau Gambar Seksual
Di era digital, tindakan mengirim lelucon atau gambar berbau seksual melalui media komunikasi sudah marak terjadi. Banyak dari para korban merasa terganggu atas tindakan ini. Bahkan kebanyakan hal ini dilakukan oleh pelaku tak dikenal. Tentu, tindakan ini termasuk kekerasan seksual sehingga harus diwaspadai.
Yang Harus Dilakukan Bila Merasa Dilecehkan
Berikut ini beberapa cara yang bisa kamu lakukan dalam menanggapi gurauan pelecehan:
- Ungkapkan ketidaksukaan kamu terhadap gurauan seksual yang dilontarkan si pelaku dengan tegas.
- Hindari teman-teman yang sering bergurau mengenai hal-hal yang berbau seksual.
- Jangan memberi respon melalui ekspresi yang memperlihatkan bahwa kamu merasa nyaman terhadap hal-hal tersebut. Pasalnya, ini adalah tahap awal terjadinya pelecehan seksual secara verbal.
- Jangan pernah menyalahkan diri sendiri atas masalah yang terjadi, karena ini bukan salah kamu.
- Bila kamu mengalami pelecehan, jangan diam saja. Ceritakanlah pada orang terdekat tentang hal yang baru saja kamu alami agar mendapat dukungan.
Sumber artikel dan foto : Jangan Dianggap Sepele, 5 Gurauan ini Termasuk Kekerasan Seksual (halodoc.com)