Digital parenting menurut Jenifer merupakan strategi pengasuhan orang tua terkait aturan penggunaan perangkat digital baik online maupun offline untuk melindungi keselamatan anak dari ancaman penggunaannya (Rode, 2009). Digital parenting mencakup kegiatan orang tua memberikan batasan yang jelas, membimbing dan mengawasi anak dalam menggunakan media digital (Sukiman, 2016). Orang tua dan anak memerlukan kesepakatan seputar penggunaan media digital, memanfaatkan program atau aplikasi yang mendidik terkait aspek perkembangan anak, bukannya melarang anak menggunakan gadget.
Pada era digital saat ini, hampir dari seluruh urusan tak terlepas dari peran teknologi dan informasi. Tak terkecuali, soal pola pengasuhan untuk anak-anak yang mayoritas lahir di era milenial. Adalah digital parenting yang bisa orang tua terapkan, sebab derasnya informasi dan paparan penggunaan gadget yang tidak bisa dibendung, sehingga tidak memungkinkan lagi bila mesti melarang si kecil menggunakan perangkat digital. Digital parenting merupakan model pola pengasuhan anak yang disesuaikan dengan kebiasaan anak yang begitu akrab dengan perangkat digital. Prinsipnya, menanamkan sikap bijak berperilaku di internet serta tetap menerapkan aturan agar anak tidak sampai kelewat batas. Stephen Balkam, Founder sekaligus CEO Family Online Safety Institute mengemukakan strategi digital parenting yang perlu diterapkan orang tua diantaranya adalah :
Perkenalkan digital ke anak sejak dini
Orang tua perlu bersikap tenang dan berpikiran terbuka. Terangkan dengan bahasa sederhana dan lugas saat mengenalkan soal digital yang ada di sekitar mereka.
Orang tua pembelajar
Orang tua juga mesti memperbaharui pengetahuannya lagi. Cobalah juga beragam aplikasi terbaru jika perlu. Intinya, bekali diri Anda untuk menguasai digital terlebih dahulu sebelum diperkenalkan ke anak/ sebelum medampingi anak.
Gunakan aplikasi yang membantu pengasuhan.
Misalnya, tips soal pengasuhan anak dari aplikasi atau situs terpercaya serta menahan dampak negatif internet terhadap anak. Di antaranya aplikasi penyaring konten porno, blokir games yang tidak bermanfaat hingga pencegah aneka virus berbahaya dari gadget yang Anda berikan pada anak.
Batasi penggunaan gadget
Terapkan aturan penggunaan gadget bagi seluruh anggota keluarga, Cara ini berguna bagi si kecil, karena ia relatif belum bisa menyaring informasi dengan baik. Misalnya dengan memberi batasan waktu penggunaan gadget. Satu jam dalam sehari, dan tambahan satu jam lagi saat akhir pekan atau libur sekolah. Sehingga Anda jadi bisa mengarahkan hal-hal positif dan negatif yang sebaiknya dia konsumsi atau hindari di dunia digital.
Berteman di media sosial
Bila si kecil sudah memiliki akun sosial media, tidak ada salahnya Anda mengikuti dan berteman dengannya (tahu daftar teman-temannya dan aktivitas yang ia lakukan di sana.) Tapi ingat, jangan sampai mencampuri urusan anak ya. Anda juga bisa membantu ia untuk membangun reputasi baiknya di media sosial. Caranya, bimbing anak memanfaatkan sosial media hanya untuk hal positif dan ajak diskusi terkait hal-hal yang biasa berada di sosial media. Singkatnya, beri ia ruang berekspresi namun tetap sesuai batasan.
Eksplor, share dan rayakan
Dunia digital memang memungkinkan anak untuk mendapat pengetahuan tentang banyak hal, yang mungkin belum pernah ia ketahui sebelumnya. Hindari mengekangnya, melainkan biarkan ia mengeksplor keingintahuannya itu, dan biarkan ia membagikan ceritanya kepada Anda. anak mendapat double manfaat, Pertama ia belajar pengetahuan umum, dan kedua ia sedang belajar story telling di hadapan Anda.
Jadi teladan
Jika mengharapkan anak tumbuh menjadi pribadi yang baik. Mulailah dari dengan hanya menggunakan kalimat dan membagikan cerita Anda di media sosial yang positif. Sehingga saat anak membacanya, ia tahu bahwa orang tuanya adalah orang tua yang patut diteladani.