Di balik manisnya minuman yang anak-anak minum, ada bahaya gula yang mengintai mereka. Sebagai orang tua, Bunda harus mengawasi dan membatasi konsumsi minuman manis pada anak. Yuk, simak lebih lanjut penjelasan mengenai bahaya gula berlebih dalam minuman anak, Bun. Banyak orang tua yang sudah membatasi takaran gula pada masakan yang dibuat di rumah. Namun, sebenarnya itu saja belum cukup. Masih ada asupan gula pada anak yang sering kali tidak disadari jumlahnya, yaitu gula pada minuman yang biasa ia konsumsi.
Ketahui Kandungan Gula dalam Minuman Anak
Para ahli menyarankan agar anak mengonsumsi tidak lebih dari 25 gram (5 sendok teh) gula dalam sehari. Namun, nyatanya ada banyak minuman yang mengandung gula lebih dari batas ini. Tidak sedikit dari minuman tersebut digemari oleh anak-anak karena rasanya yang enak. Berikut ini adalah gambaran jumlah kandungan gula yang terdapat dalam minuman-minuman favorit anak:
- 1 cangkir minuman cokelat ukuran 200 ml bisa mengandung 19–25 gram gula
- 1 jus buah kemasan ukuran 250 ml bisa mengandung 35 gram gula
- 1 kotak teh manis kemasan ukuran 250 ml bisa mengandung 22 gram gula
- 1 kotak susu kemasan ukuran 250 ml bisa mengandung 24 gram gula
- 1 gelas milkshake ukuran 300 ml bisa mengandung 60 gram gula
Hampir semua minuman ini sudah melewati batas asupan gula anak. Kalaupun tidak, ingat bahwa ini baru jumlah gula dalam 1 buah minuman. Jika ditambah dengan kandungan gula pada makanan lain yang dikonsumsinya dalam sehari, sangat besar kemungkinan ia sudah mengonsumsi lebih dari jatah gula hariannya. Jadi, Bunda harus benar-benar mengawasi konsumsi minuman manis Si Kecil, ya. Perhatikan label kemasan minuman yang suka ia beli dan baca berapa kandungan gulanya. Bunda bisa tetap memperbolehkan ia minum minuman itu, tapi batasi jumlahnya sesuai dengan kandungan gula di dalamnya. Dalam membaca label kemasan, Bunda juga perlu cermat karena gula dalam minuman anak-anak tidak selalu ditulis sebagai “gula.” Bunda dapat menemukan berbagai nama lain, seperti gula jagung, brown sugar, sirup jagung, fruktosa, glukosa, dextrose, madu, laktosa, sirup malt, maltose, molasses, gula mentah, atau sukrosa.
Ini Bahaya Gula Berlebih pada Minuman Anak
Membatasi minuman manis bukan sekadar untuk membatasi asupan gula, Bun. Hal ini penting dilakukan karena ada bahaya gula yang menunggu jika konsumsi minuman manis terus berjalan tanpa diperhatikan. Di bawah ini adalah beberapa efek buruk yang dapat terjadi bila anak mengonsumsi minuman manis secara berlebihan:
- Sulit mengontrol berat badan
- Berisiko mengalami gigi busuk atau gigi berlubang
- Cenderung menjadi pemilih makanan (picky eater), kurang nafsu makan, serta dapat mengalami gangguan buang air besar
- Berisiko mengalami gangguan pencernaan, seperti diare, sehingga tidak mendapatkan nutrisi dan energi yang cukup
- Berisiko mengalami gangguan kesehatan kronis, seperti diabetes, obesitas, hingga penyakit jantung, saat dewasa
Mengingat banyak efek negatif gula dalam minuman seperti di atas, kini saatnya Bunda untuk membiasakan anak minum minuman yang lebih sehat.
Menghindari Bahaya Gula dengan Minuman Sehat
Jika anak sudah terbiasa mengonsumsi minuman manis, mulailah untuk membatasi minuman ini dan ganti dengan minuman sehat. Berikut ini adalah beberapa pilihan minuman sehat yang baik dikonsumsi untuk Si Kecil:
- ASI (untuk anak di bawah 2 tahun)
- Susu full cream
- Jus buah tanpa gula tambahan
- Air kelapaTeh herbal, seperti teh chamomile
Selain mengonsumsi minuman sehat, Bunda juga perlu membiasakan Si Kecil makan sayur dan buah. Selain kaya akan serat, buah dan sayur dapat membantu membangun pola makan yang sehat pada anak. Tak kalah penting, Bunda juga harus menjadi contoh yang baik dalam mempraktikkan kebiasaan makan dan minuman sehat setiap harinya. Jika Bunda mengalami kesulitan dalam membatasi asupan gula Si Kecil, terutama jika ia menunjukkan tanda-tanda bahaya gula berlebih, jangan ragu untuk konsultasi ke dokter ya, Bun.