Ada banyak metode yang bisa digunakan untuk mencegah terjadinya kehamilan. Istilah yang digunakan di Indonesia adalah Keluarga Berencana atau KB. Alat kontrasepsi ini juga ada banyak jenisnya, salah satu yang bisa ibu gunakan adalah KB implan. Banyak orang yang memilih cara ini karena mudah untuk dilepaskan nantinya.
Namun, tahukah kamu jika penggunaan KB implan juga dapat menimbulkan risiko tersendiri di samping manfaatnya. Maka dari itu, ibu perlu tahu apa saja plus dan minus dari penggunaan alat kontrasepsi ini sebagai pertimbangan pilihan yang paling tepat. Untuk lebih jelasnya, baca ulasan berikut ini!
Beberapa Manfaat dan Risiko dari Penggunaan KB Implan
KB atau kontrasepsi implan adalah jenis kontrasepsi hormonal. Metode yang digunakan adalah melepaskan hormon progestin ke dalam tubuh agar kehamilan tidak terjadi. Implan adalah batang plastik seukuran batang korek api yang akan dimasukkan ke lengan atas, tepat di bawah kulit. Kemungkinan kegagalan dari penggunaan KB ini sangat kecil, hanya 0,05 persen.
Hormon progestasional dosis rendah dan stabil yang dihasilkan oleh KB ini berguna untuk mengentalkan lendir serviks dan mengencerkan lapisan rahim (endometrium). KB implan biasanya juga berguna untuk menekan ovulasi. Alat yang diletakkan di lengan ini dapat dideteksi oleh sinar-X sehingga dapat dengan mudah dikeluarkan kembali jika diinginkan.
Lalu, apa saja plus dan minusnya dari penggunaan KB implan ini? Berikut penjelasannya:
Manfaat atau keunggulan dari KB implan:
- Penggunaan alat kontrasepsi ini 99% efektif.
- Pemakaiannya dapat bertahan hingga 3 tahun.
- Cocok untuk seseorang yang tidak dapat menggunakan alat kontrasepsi berbasis estrogen.
- Tidak perlu rutin mengonsumsi pil oral setiap hari di waktu yang sama layaknya kontrasepsi berbasis pil.
- Mudah untuk dilepaskan jika ada efek samping atau ingin hamil.
- Saat ingin hamil, tidak perlu masa tunggu setelah implannya dikeluarkan.
- Aman digunakan untuk ibu menyusui.
- Dapat mengurangi menstruasi yang berat atau menyakitkan.
Risiko atau kerugian dari penggunaan KB implan:
- Tidak dapat melindungi dari infeksi menular seksual atau HIV.
- Untuk memasang dan melepas implan harus melakukan kunjungan ke dokter untuk menjalani prosedurnya.
- Timbulnya efek samping selama beberapa bulan pertama untuk beberapa orang.
- Implan mampu menumbuhkan jerawat atau memperburuk jerawat yang sudah ada.
- Adanya biaya saat memasang dan melepas implan.
Selain itu, ada beberapa efek samping yang umum ditimbulkan oleh KB implan. Masalah yang paling umum terjadi adalah perubahan terkait menstruasi. Kamu dapat mengalami periode ini lebih ringan, lebih berat, lebih lama, atau tidak teratur. Bahkan, kamu juga bisa tidak mengalami menstruasi sama sekali saat menggunakannya.
Efek samping lainnya yang dapat terjadi, antara lain:
- Mual.
- Sakit kepala.
- Nyeri payudara.
- Penambahan berat badan.
- Kista ovarium, meski biasanya menghilang dengan sendirinya.
Maka dari itu, sebelum memutuskan untuk menggunakan KB implan, pertimbangan yang matang perlu dilakukan. Pastikan kamu sadar terhadap manfaat dan risiko hingga efek samping yang dapat timbul. Hilangkan rasa ragu dengan berdiskusi dengan dokter untuk memastikan semuanya bisa aman dan terkendali di masa depan.
Sumber artikel dan foto : Ingin Pasang KB Implan? Kenali Dulu Plus dan Minusnya (halodoc.com)