Awas Ini 6 Faktor Utama Penularan HIV

Coba tebak, kira-kira berapa banyaknya pengidap HIV (Human Immunodeficiency Virus) secara global? Menurut catatan WHO, setidaknya 37,9 juta orang mesti berhadap dengan HIV pada 2018. Para ahli memperkirakan jumlahnya akan terus meningkat sampai sekarang.

HIV sendiri merupakan virus yang merusak sistem imun dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4 (jenis sel darah putih). Nah, semakin banyak sel CD4 hancur, maka kekebalan tubuh akan semakin lemah. Alhasil, seseorang akan lebih rentan berbagai penyakit.

Namun yang perlu digarisbawahi, HIV berbeda dengan AIDS. HIV merupakan virusnya. Sedangkan infeksi HIV yang tak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius, sebutannya Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).

Pendek kata AIDS merupakan stadium akhir dari infeksi virus HIV. Pasalnya, di tahap ini kemampuan tubuh untuk melawan berbagai infeksi sudah hilang sepenuhnya.

Pertanyaannya, lewat apa saja sih HIV bisa menular? Cari tahu jawabannya di bawah ini.

Bukan Cuma Aktivitas Seksual

Selama ini, hubungan seksual selalu dituduh sebagai penularan HIV yang sering terjadi. Bahkan dalam beberapa kasus, penularan HIV juga bisa terjadi akibat oral seks, bila terdapat luka terbuka di mulut pengidapnya.

Nah, yang mesti ditegaskan, penularan HIV bukan cuma melalui kontak seksual saja. Berikut beberapa penularan HIV yang mesti diwaspadai.

1. Lewat Transfusi Darah

Menurut ahli di WHO, penyebaran HIV juga bisa melalui pertukaran cairan tubuh dari orang yang terinfeksi. Nah, salah satu cairan tubuh yang dimaksud adalah darah. Ingat, darah merupakan media penularan virus HIV. Oleh karena itu, virus ini bisa menular ketika seseorang menerima donor darah dari pengidap HIV.

2. Kehamilan atau ASI

Pengidap HIV yang sedang hamil atau menyusui rasanya perlu ekstra waspada. Sebab menurut ahli di National Institutes of Health - MedlinePlus, wanita hamil dapat menyebarkan virus HIV ke janinnya lewat sirkulasi darah. Tak hanya itu, penularan HIV juga bisa terjadi lewat ASI yang diberikan ibu pada Si Kecil. Oleh karena itu, para wanita amat disarankan untuk menjalani tes HIV, baik sebelum maupun saat hamil.

3. Saling Berbagi Jarum Suntik

Penggunaan jarum suntik secara bergantian dengan pengidap HIV, merupakan penularan HIV yang terbilang umum. Contohnya, menggunakan jarum suntik saat menggunakan Narkoba, Psikotropika dan Zat Adiktif (NAPZA).

Enggak cuma itu, orang yang menyuntikan obat, steroid, atau hormon juga dapat terinfeksi HIV, bila menggunakan jarum suntik secara bergantian. Kok bisa? Hal ini disebabkan ada darah yang masih menempel pada jarum suntik dari pengguna sebelumnya yang terinfeksi HIV.

4. Alat Tato

Meski dinikmati oleh sebagian orang, ternyat seni tato juga menyimpan bahaya tersendiri. Sebab penularan HIV juga bisa terjadi melalui jarum yang digunakan saat menato.

Bila ingin memutuskan menato, sebaiknya pilihlah dengan cermat tempat tato yang berkualitas. Tak cuma itu, pastikanlah pegiat tato menggunakan alat tato yang steril. Sebab, alat tato yang digunakan secara bergantian bisa saja menjadi media penyebaran virus HIV.

5. Transplantasi Organ Tubuh

Meski tujuannya untuk menyelamatkan nyawa seseorang, tetapi transplantasi organ tubuh amat riskan dengan penularan HIV. Sebab, penerima donor yang mendapatkan organ dari pendonor yang sudah terinfeksi virus HIV, bisa terinfeksi virus tersebut melalui pertukaran cairan di organ tersebut.

6. Bekerja di Rumah Sakit

Petugas kesehatan juga memiliki risiko terinfeksi HIV. Sebab, mereka amat sering berurusan dengan darah pasien atau berbagai jarum suntik yang bisa menjadi media penularan. Namun, risikonya amat kecil karena bisa dipastikan mereka menggunakan alat pelindung diri, seperti sarung tangan dan lain-lain.

Nah, sudah tahu kan lewat apa saja virus HIV bisa menyebar. Hal yang perlu digarisbawahi, menurut pakar di WHO, seeorang tak bisa terinfeksi HIV lewat kontak fisik sehari-haru. Contohnya, mencium, berpelukan, berjabat tangan, atau berbagi barang pribadi. Tak cuma itu saja, HIV tidak bisa menular lewat keringat, air liur, atau urine.

Sumber : https://www.halodoc.com/artikel/jarang-disadari-awas-ini-6-faktor-utama-penularan-hiv